d1. Kegiatan Pengupasan Batuan Penutup

a. Pengupasan Batuan Penutup dengan Alat Mekanis

Upaya pengendalian kehilangan dan dilusi pada kegiatan pengupasan batuan penutup dengan alat mekanis dapat dilakukan dengan:

1) Pemilihan alat gali muat yang sesuai.

Pemilihan alat gali muat yang sesuai dengan mempertimbangkan:

  • a) Dimensi loading point dan daya dukung tanah untuk mencapai produktivitas yang optimal: dan

  • b) Area kerja penggalian memiliki luasan yang memadai untuk operasional peralatan yang digunakan.

2) Pemasangan batas penggalian (digging limit).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan batas penggalian (digging limit):

  • a) Pemasangan batas penggalian dilakukan untuk membatasi arah penggalian alat gali muat agar tidak sampai ke ujung lapisan batubara sehingga batubara tidak tergali. Pemasangan batas penggalian ini perlu dilakukan pada saat ekspos batubara maupun penggalian lapisan batuan penutup yang berdekatan dengan ujung lapisan batubara.

  • b) Penggalian batuan penutup wajib mengikuti acuan tanda/patok galian yang dipasang oleh tim survey untuk mendapatkan informasi mengenai elevasi awal, elevasi yang dituju, kedalaman penggalian dan sudut acuan dinding tambang (crest & toe).

  • c) Pengambilan batuan penutup harus disisakan di atas roof batubara dengan ketebalan minimal 10 (sepuluh) cm untuk menghindari terjadinya over cut batubara.

b. Pengupasan Batuan Penutup dengan Pemboran dan Peledakan

Upaya pengendalian kehilangan dan dilusi pada kegiatan pengupasan batuan penutup dengan pemboran dan peledakan dapat dilakukan dengan:

1) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemboran dengan baik, yang meliputi:

  • a) Persiapan lokasi pemboran harus disiapkan dalam keadaan rata, tidak bergelombang. Hal ini dilakukan agar pemboran bisa dilakukan dengan kedalaman yang sesuai dengan perencanaan,

  • b) Serah terima pekerjaan apabila batubara telah selesai ditambang dan lokasi akan dipersiapkan untuk pemboran dan peledakan. Tujuan dilakukan ini adalah untuk mengkonfirmasi bahwa lokasi tersebut benar-benar selesai ditambang dan tidak ada batubara yang tertinggal:

  • c) Pemboran yang mendekati area Top Of Coal (TOC) terutama dengan kedalaman 3 s.d. 10 m perlu dilakukan secara hati-hati untuk menghindari tertembusnya lapisan batubara:

  • d) Peta kontur batubara perlu dicantumkan pada peta pemboran agar operator dan pengawas drill mengetahui kondisi area yang sedang dilakukan pemboran,

  • e) Pengawasan pemboran (misal kedalaman, tekanan bawah, penetrasi, dll.) untuk memberi feedback pada keadaan yang ditemui secara aktual: dan

  • f) Pelatihan bagi para operator pemboran dan pengawas mengenai litologi dan interpretasi perencanaan.

2) Jarak aman area peledakan overburden terhadap batubara yang sudah terekspos untuk menghindari terjadinya dilusi dari fly rock sesuai dengan kajian teknis.