d3. Kegiatan Pemuatan dan Pengangkutan Batubara

a. Kegiatan Pemuatan Batubara di Loading Point

Upaya pengendalian kehilangan dan dilusi pada kegiatan pemuatan batubara di loading point dapat dilakukan dengan:

  • 1) Loading point dibuat standar, agar batubara yang sudah terbuka (ekspos) tidak terlindas oleh truk karena sebagian batubara yang terbuka dijadikan jalan keluar masuk loading point. Sistem penyaliran air tambang yang memadai.

  • 2) Sistem penyaliran air tambang ini bisa dibuat dengan cara pembuatan temporary sump untuk loading point yang sudah berada di level rendah dari suatu pit, membentuk kemiringan loading point (1-2%) agar loading point tidak tergenang air dan membuat parit atau saluran air.

  • 3) Batubara yang sudah terberai agar segera diangkut ke stockpile.


b. Kegiatan Pengangkutan Batubara (Coal Hauling)

Upaya pengendalian kehilangan dan dilusi pada kegiatan pengangkutan batubara dapat dilakukan dengan:

  • 1) Penggunaaan alat angkut batubara yang memiliki tail gate dan/atau vessel coal.

  • 2) Kemiringan (grade) jalan tambang/produksi dibuat tidak lebih 12% (dua belas persen) dengan memperhitungkan spesifikasi kemampuan alat angkut, jenis material jalan, dan fuel ratio penggunaan bahan bakar.

  • 3) Dalam hal kemiringan jalan tambang/produksi lebih dari 12 (dua belas persen) dilakukan kajian teknis yang paling kurang mencakup kajian risiko, spesifikasi teknis alat, dan spesifikasi teknis jalan.

  • 4) Lebar, radius tikungan, dan super elevasi pada setiap jalan pertambangan yang menikung mampu menahan gaya dari setiap jenis kendaraan yang melintas dengan batasan kecepatan yang telah ditentukan.

  • 5) Jalan pertambangan dilakukan pemeliharaan dan perawatan sehingga tidak menghambat kegiatan pengangkutan.